M2 KB 1 KEGIATAN BELAJAR 1
Zat
Aditif Dalam Makanan
Indikator
:
- Mengidentifikasi fungsi bahan kimia yang terdapat dalam makanan Mengidentifikasi efek samping bahan kimia yang terdapat dalam suatu produk
- Menjelaskan bahan-bahan kimia alami dan bahan-bahan kimia buatan yang dapat digunakan sebagai bahan pewarna, pemanis, pengawet dan penyedap yang terdapat dalam bahan makanan kemasan
- Menunjukkan contoh makanan yang menggunakan bahan kimia alami dan buatan
Tujuan Pembelajaran
- Siswa dapat Menyebutkan macam-macam zat aditif
- Siswa dapat mengidentifikasi fungsi zat aditif yang ada pada makanan
- Siswa dapat mengidentifikasi efek samping bahan kimia dalam suatu produk
- Siswa dapat menjelaskan penggunaan zat aditif dalam makanan yang menunjang kesehatan
- Siswa dapat menjelaskan bahan-bahan kimia alami yang terdapat dalam makanan
- Siswa dapat menjelaskan bahan-bahan kimia buatan yang terdapat dalam makanan
- Siswa dapat menyebutkan contoh-contoh zat aditif alami pada makanan
- Siswa dapat menyebutkan contoh-contoh zat aditif buatan pada makanan
URAIAN MATERI
Untuk
kelangsungan hidupnya manusia memerlukan makanan. Makanan yang dikonsumsi
manusia mengandung berbagai zat dan gizi agar tubuh dapat tumbuh dan
berkembang. Dengan berkembangnya penelitian dan ilmu pengetahuan manusia mampu
untuk memproduksi makanan yang semakin bergizi, menarik dan lezat. Berbagai zat
dapat ditambahkan ke dalam makanan yang kita makan sehari-hari, baik zat –zat alami
maupun buatan.
Zat-zat
yang ditambahkan kedalam makanan itu disebut dengan zat aditif. Zat aditif
adalah zat tambahan yang sengaja dimasukkan ke dalam makanan dengan tujuan
tertentu.
Makanan
yang kita konsumsi disajikan secara
higienis, menarik, tahan lama, dan aroma yang menggoda. Makanan-makanan
tersebut biasanya diberikan bahan tambahan untuk tujuan tertentu, misalnya
memberikan rasa sedap, mengawetkan, warna, pemanis, dan memberikan aroma. Zat
yang ditambahkan itulah disebut zat aditif pada makanan. Disamping pada makanan
zat aditif juga ditambahkan pada minuman sebagai pewarna agar lebih menarik dan
pemanis.
Zat aditif adalah bahan kimia yang dicampurkan ke dalam makanan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas makanan, menambahkan kelezatan, dan mengawetkan makanan. Penggunaan zat aditif sebenarnya sudah dimulai sejak ribuan tahun yang lalu. Nenek moyang kita telah menggunakan garam untuk mengawetkan daging dan ikan, serta rempah-rempah untuk melezatkan makanan.
PETA
KONSEP
A. Bahan Pewarna Makanan
1. Bahan Pewarna Alami
Pernahkah kamu
makan nasi kuning? Dari mana asalnya warna kuning pada nasi kuning?
Warna kuning itu berasal dari bumbu masakan yang disebut kunyit.
Bahan pewarna alami lain yang juga sering digunakan, antara lain seperti berikut :
a) daun pandan dan daun suji untuk menghasilkan warna hijau;
b) gula merah dan karamel untuk menghasilkan warna cokelat;
Pewarna alami
lebih aman dikonsumsi tetapi macamnya terbatas, dan sulit untuk
memperolehnya dalam jumlah besar sehingga industri makanan lebih senang
menggunakan pewarna sintetis.
2. Bahan Pewarna Buatan
Pernahkah kamu
melihat makanan dengan tampilan warna yang sangat menarik? Agar makanan
terlihat menarik, para produsen makanan biasanya menambahkan bahan
pewarna. Nah, bahan pewarna buatan apa saja yang biasa digunakan dalam
makanan?
Bahan pewarna yang masih diperbolehkan untuk dipakai yaitu :
amarant (pewarna merah) tartrazine (pewarna kuning)
erythrosine (pewarna merah) fast green FCF (pewarna hijau)
sunset yellow (pewarna kuning) brilliant blue (pewarna biru).
Meskipun bahan
pewarna tersebut diizinkan, kamu harus selalu berhati-hati dalam memilih
makanan yang menggunakan bahan pewarna buatan karena penggunaan yang
berlebihan tidak baik bagi kesehatanmu.
B. Bahan Pemanis Makanan
1. Bahan Pemanis Alami
Jika kamu ingin
membuat air teh yang manis, bahan apa yang ditambahkan ke dalam air teh?
Kamu pasti akan menambahkan gula pasir. Gula pasir merupakan salah satu
contoh bahan pemanis alami yang sering digunakan dalam rumah tangga.
selain itu ada juga gula merah yang terbuat dari pohon kelapa atau aren.
Gula Pasir Gula Aren
2. Bahan Pemanis Buatan
Pemanis buatan
adalah bahan tambahan makanan buatan yang ditambahkan pada makanan atau
minuman untuk menciptakan rasa manis. Bahan pemanis buatan ini sama
sekali tidak mempunyai nilai gizi. Contoh pemanis buatan antara lain
sakarin, siklamat dan aspartam. Sakarin atau "biang gula" memiliki
tingkat kemanisan 350 – 500 kali gula alami.
sakarin siklamat
sakarin siklamat
aspartam
C. Bahan Pengawet Makanan
1. Bahan Pengawet Alami
Bahan pengawet
alami yang sering digunakan adalah garam, cuka, dan gula. Bahan pengawet
alami ini digunakan untuk mengawetkan makanan agar selalu berada dalam
kondisi baik. Metode pengawetan menggunakan garam dapur (NaCl) telah
dilakukan masyarakat luas selama bertahun-tahun. Larutan garam yang
masuk ke dalam jaringan diyakini mampu menghambat pertumbuhan aktivitas
bakteri penyebab busuk, sehingga makanan tersebut jadi lebih awet.
Pengawetan dengan garam ini memungkinkan daya simpan yang lebih lama
dibanding dengan produk segarnya yang hanya bisa bertahan beberapa hari
atau jam saja.
2. Bahan Pengawet Buatan
Menurutmu adakah
makanan dalam kemasan tanpa menggunakan bahan pengawet? Pada zaman
modern ini rasanya hal itu tidak mungkin karena zaman sekarang ini
menuntut penyajian yang serba cepat dan tahan lama.
Beberapa bahan
pengawet diperbolehkan untuk dipakai, namun kurang aman jika digunakan
secara berlebihan. Bahan-bahan pengawet tersebut, antara lain sebagai
berikut :
- Kalsium Benzoat, Bahan pengawet ini dapat menghambat pertumbuhan bakteri penghasil toksin (racun), bakteri spora, dan bakteri bukan pembusuk.
- Sulfur Dioksida (SO2), Bahan pengawet ini juga banyak ditambahkan pada sari buah, buah kering, kacang kering, sirop, dan acar.
- Kalium Nitrit, Kalium nitrit berwarna putih atau kuning dan kelarutannya tinggi dalam air. Bahan ini dapat menghambat pertumbuhan bakteri pada daging dan ikan dalam waktu yang singkat.
- Kalsium Propionat/Natrium Propionat dan Natrium Metasulfat, Ketiganya termasuk dalam golongan asam propionat, sering digunakan untuk mencegah tumbuhnya jamur atau kapang. Bahan pengawet ini biasanya digunakan untuk produk roti dan tepung.
- Asam Sorbat, Beberapa produk beraroma jeruk, berbahan keju, salad, buah, dan produk minuman kerap ditambahkan asam sorbat.
Zat pengawet yang
tidak boleh digunakan karena memang tidak layak dikonsumsi atau
berbahaya. misalnya boraks, formalin, dan rhodamin-B. Formalin tidak
boleh digunakan karena dapat menyebabkan kanker paru-paru dan gangguan
pada alat pencernaan dan jantung. biasanya formalin digunakan untuk
mengawetkan mayat. Adapun penggunaan boraks sebagai pengawet makanan
dapat menyebabkan gangguan pada otak, hati, dan kulit. selain itu ketiga
zat ini termasuk zat yang bersifat karsinogen (penyebab timbulnya
kanker)
D. Bahan Penyedap Makanan
1. Bahan Penyedap Alami
Bahan penyedap
alami yang sering digunakan untuk menimbulkan rasa gurih pada makanan,
antara lain santan kelapa, susu sapi, dan kacang-kacangan. Selain itu,
bahan penyedap lainnya yang biasa digunakan sebagai bumbu masakan,
antara lain lengkuas, ketumbar, cabai, kayu manis, dan pala. Tujuan
ditambahkannya penyedap adalah meningkatkan cita rasa makanan,
mengembalikan cita rasa makanan yang mungkin hilang saat pemprosesan dan
memberi cita rasa tertentu pada makanan.
2. Bahan Penyedap Buatan
Zat penyedap
buatan dibedakan menjadi dua macam, yaitu zat penyedap aroma dan zat
penyedap rasa. Zat penyedap aroma buatan terdiri dari senyawa golongan
ester, antara lain oktil asetat (aroma buah jeruk), iso amil asetat
(aroma buah pisang), dan iso amil valerat (aroma buah apel). Zat
penyedap rasa yang banyak digunakan adalah monosodium glutamate (MSG)
atau lebih populer dengan nama vetsin dengan berbagai merek yang beredar
di pasar.
Untuk memperdalam konsep mengenai zat aditif dalam makanan sebaiknya kerjakan Latihan berikut Klik link berikut ini ! M2 KB 1 LATIHAN 2.1
RANGKUMAN
1.
Zat aditif adalah zat tambahan yang
sengaja dimasukkan ke dalam makanan dengan tujuan tertentu.
2. Zat Aditif ada yang alami dan ada yang buatan (sintetis)
3.
Kegunaan zat aditif makanan antara lain :
a. Membuat makanan menjadi tahan lama
b. Membuat makanan menjadi lebih enak
c. Mempertahankan Nilai gizi
d. Menghemat biaya
produksi
Untuk Mengukur penguasaan materi yang telah dipelajari silahkan kerjakan
Tes Formatif 3 Klik Link Berikut : TEST FORMATIF 3
Untuk Mengukur penguasaan materi yang telah dipelajari silahkan kerjakan
Tes Formatif 3 Klik Link Berikut : TEST FORMATIF 3
Efek Zat Aditif bagi Tubuh
Efek Zat Aditif bagi Tubuh
=> Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar bahkan
berdampingan dengan yang namanya bahan atau zat aditif yang disisipkan di
setiap makanan yang kita konsumsi. Zat aditif tersebut adalah sebagai
berikut
1. Zat Pewarna
Dapat
menyebabkan kerusakan sel, sel saraf dan menyebabkan tenggorokan
kering, zat pewarna biasa digunakan dalam minuman penghilang rasa haus
seketika, oleh karena itu minuman yang menggunakan zat pewarna dapat
mengkibatkan menurunnya daya tahan tubuh, sakit kepala, dan kerusakan
ginjal
2. Penyedap Rasa dan Aroma serta Penguat Rasa
Dapat
menyebabkan regenerasi kanker dan merusak sel, penyedap juga dapat
menyebabkan translasinya sel menjadi abnormal sehingga menjadi tumor
ganas.
3. Penguat Rasa (flavour echancer)
Dapat
menyebabkan diabetes dan kerusakan lambung. Selain itu pemanis buatan
juga dapat menyebabkan kerusakan hati dan organ pankreas.
4. Pengawet
Dapat menyebabkan pengapuran pada tulang dan, kerusakan lambung dan usus.
5. Anti oksidan
Dapat menyebabkan pertumbuhan sel menjadi kanker atau amandel, zat ini juga dapat menyebabkan penyakit tipes.
6. Pengemulsi, Pemantap, dan Pengental
Zat ini dapat menyebabkan kerusakan ginjal dan usus halus.
7. Pemutih dan Pematang Tepung
Dapat menyebabkan iritasi lambung dan menyebabkan semakin menumpuknya lemak dalam tubuh.
8. Pengatur Keasaman
Menyebabkan
terganggunya tiga tahap pembentukan urine dalam ginjal sehingga asam
ini dapat menyebabkan terangkatnya batu ginjal dan kencing manis.
9. Anti Kempal
Zat ini dapat menyebabkan penumpukan kristal di persendian sehingga menimbulkan penyakit rematik danm asam urat.
10. Pengeras
Dapat menyebabkan maag kronis dan kerusakan hati.
ZAT ADIKTIF DAN PSIKOTROPIKA
Indikator Pencapaian Kompetensi :1. Menjelaskan pengertian zat adiktif dan psikotropika2. Menjelaskan dampak negatif zat adiktif (rokok dan minuman keras) dan psikotropika bagi kesehatan, ekonomi, dan sosial.3. Mengidentifikasi ciri orang yang menggunakan zat tropika4. Mengidentifikasi dampak dari pemanfaatan zat adiktrif dan psikotropika.5. Memberikan pendapat pencagahan diri dari zat adiktif dan psikotropika.6. Menjelaskan cara menghindarkan diri dari zat adiktif (rokok dan minuman keras) dan psikotropika.7. Mendata zat adiktif dan psikotropika yang digunakan di bidang kesehatanTujuan Pembelajaran :1. Siswa dapat menjelaskan pengertian zat adiktif2. Siswa dapat menjelaskan pengertian psikotropika3. Siswa dapat memberikan beberapa contoh zat psikotropika4. Siswa dapat memberikan beberapa contoh zat adiktif5. Siswa dapat menjelaskan pengertian psikotropika6. Siswa dapat menjelaskan pengertian zat adiktif7. Siswa dapat memberikan beberapa contoh zat psikotropika8. Siswa dapat memberikan beberapa contoh zat adiktif9. Siswa dapat Menjelaskan cara menghindarkan diri dari zat adiktif (rokok dan minuman keras) dan psikotropika
URAIAN
MATERI
ZAT ADIKTIF
Ketika
kamu berada di tempat umum pernahkah kamu melihat orang sedang merokok ?
Merokok adalah kebiasaan buruk dan dapat mengganggu kesehatan.
Sekali
orang mengisap rokok akan sulit baginya untuk berhenti dari kebiasaan itu.
Tahukah kamu apa penyebabnya ?
Dalam
rokok terdapat zat yang dapat menimbulkan ketagihan dan ketergantungan bagi
pemakainya. Zat yang demikian dinamakan Zat adiktif.
Zat
adiktif adalah zat yang dapat membuat ketergantungan bagi pemakainya. Zat ini
juga banyak terdapat pada alkohol dan psikotropika.
Untuk
mengetahui lebih jauh dan memahaminya serta agar dapat menghindari diri darinya
kini saatnya kita akan pelajari tentang hal ini lebih jauh.
Rokok yang telah habis diisap pemakainya
ROKOK
Rokok terbuat dari daun tembakau (Nicaotania tobacum).
Banyak terdapat senyawa yang berugikan di bagi kesehatan manusia. Zat kimia
dalam rokok yang memiliki pengaruh buruk terhadap kesehatan antara lain : Nicotin,
Tar, Karbon Monoksida, Bahan kimia karsinogen dan lainnya.
Nicotin penyebab
kecanduan, merusak jaringan otak, darah menjadi mudah membeku dan penyempitan
pembuluh nadi.
Tar dapat membunuh
sel dalam saluran udara paru-paru, meningkatkan produksi lendir dan dahak
didalam paru serta menyebabkan kanker paru.
Karbon monoksida
dapat menyebab tubuh kekurangan oksigen karena zat ini bersifat mengikat
hemoglobin. Sedangkan bahan kimia karsinogen memicu pertumbuhan sel sel kanker
MIRAS (MINUMAN KERAS)
Zat
adiktif lainnya adalah minuman keras. Minuman keras mengandung alkohol yang
merupakan senyawa organik yang dihasilkan dari fermentasi bahan-bahan yang
mengandung kadar gula tinggi. Jenis alkohol terdapat dalam minuman keras adalah
etanol. Contoh minuman keras adalah angguh brandy, sake, ciu dan wiski dan
masih banyak lagi.
Seperti
zat adiktif lainnya dia dapat menyebabkan peminumnya menjadi kecanduan atau
ketagihan.
Pengaruh
langsung dari minuman keras (beralkohol) adalah penurunan fungsi otak dan sistem
saraf, kehilangan sistem koordinasi tubuh, serta gangguan penglihatan dan
pembicaraan.
Dalam
kehidupan sehari-hari orang yang sedang dalam pengaruh alkohol dikatakan mabuk.
Orang yang sedang mengendari kendaraan dalam keadaan mabuk dapat menyebabkan kecelakaan
sehingga memiliki pengaruh sosial dalam kekehidupan karena dapat merugikan diri
sendiri dan orang lain.
Contoh Minuman Keras dan Harus dihindari
Pengaruh Minuman Keras dapat menyebabkan kecelakaan
Kita
dapat mengenali orang yang sedang terpengaruh oleh alkohol dari ciri-ciri fisiknya.
Berikut ciri-ciri fisik orang yang sudah tergantung oleh alkohol yaitu :
1. Napas bau alkohol
2. Muka merah
3. Bicara pelo (cadel)
4. Jalan sempoyongan
(kehilangan koordinasi)
5. Bola mata bergerak terus
(nystagmus)
Pemakaian
alkohol dalam jangka panjang dapat menyebabkan berbagai penyakit antara lain :
Sirosis
Hati, Kardiomiopati dan Hipertensi yaitu kecanduan minum alkohol sehingga
merusak otot jantung terutama kendurnya otot bilik kanan dan kiri jantung.
Penyakit
lainnya adalah Delirium Tremens yang ditandai dengan meningkatnya perasaan
bingung, tidak dapat tidur, tekanan mental dan halusinasi yang parah.(sally,
et. al IPA Terpadu 2A, 2013: 148)
Kehidupan sosial dan keluarga juga
dapat terganggu karena menjadi pecandu alkohol, hubungan dengan masyarakat
seperti tersisih dari pergaulan, serta memicu tindak kriminal seperti pencurian
karena kebutuhan untuk membeli alkohol yang dibutuhkan.(Kamilati, 2010 : 70)
ZAT PSIKOTROPIKA
Sejak dahulu kala sudah dikenal adanya zat
psikotropika seperti penggunaan daun ganja sebagai obat berbagai penyakit
seperti malaria, rematik dan sakit perut. Zat ini dapat mempunyai efek terhadap
kerja otak sehingga menurunkan aktivitas otak atau merangsang susunan sarat
otak. Efek tersebutlah di manfaatkan sebagai obat sehingga dapat menghilangkan
rasa sakit tersebut.
Karena langsung berinteraksi dengan syarat
otak maka penyalahgunaan terhadap zat psikotropika ini amat berbahaya dan mesti
dihindari.
Pada awalnya zat ini berasala dari alam yaitu
tumbuh-tumbuhan seperti ganja dan opium.
Daun Ganja
Opium
Dalam perkembangan saat ini sudah
mampu diciptakan zat psikotropika buatan yang diperoleh dari sintesis
bahan-bahan kimia di laboratorium sejenis ekstasi dan sabu-sabu.
Hati-hati dengan dengan zat yang
sangat berbahaya ini. Kini bentuknya sudah menyerupai tablet obat sungguhan
sehingga dapat terkecoh. Zat psikotropika ini menyebabkan ketergantungan
(Adiksi) dan sangat berbahaya bagi orang
yang menyalahgunakannya sehingga harus dihindari.
Ekstasi ( Bentuknya mirif obat dari dokter)
Jenis-jenis Zat Psikotropika
Berdasarkan efek yang ditimbulkannya
zat psikotropika dikelompokan menjadi tiga yaitu :
1. Depresan
2. Stimulan
3. Halusinogen
A. DEPRESAN
Depresan merupakan jenis psikotropika yang berfungsi mengurangi aktivitas fungsional tubuh. Depresan membuat pemakainya merasa tenang, pendiam, bahkan membuatnya tertidur dan tidak sadarkan diri. Semua gerak reflek menurun, mata sayu, daya penilaian menurun serta gangguan terhadap system jantung dan pembuluh darah. bila kelebihan dosis menyebabkan kematian. Psikotropika yang termasuk jenis ini adalah : Opioid seperti : heroin, morfin dan turunannya, sedative seperti barbiturate dan diazepam serta nitrazepam dan turunannya. Contoh yang popular saat ini adalah Putaw.
Heroin
Barbiturat
B. Stimulan
Stimulan adalah berbagai jenis
zat yang dapat merangsang sarat pusat, meningkatkan kegairahan (segar dan
bersemangat) dan kesadaran. Pada awalnya pemakai merasa segar, penuh percaya
diri, kemudian berlanjut menjadi susah tidur, hiperaktif, agresif, denyut
jantung jadi cepat dan mudah tersinggung. Zat yang termasuk golongan ini adalah
kokain, amfetamin, dan kafein. Contoh sekarang sering dipakai adalah sabu-sabu
dan ekstasi.
Esktasi
Stimulan dikelompokan menjadi dua yaitu stimulant lemah dan stimulant kuat.
C. Halusinogen
Halusinogen merupakan obat alamiah atau sintesis yang menyebabkan adanya penyimpangan
persepsi termasuk halusinasi, seperti
mendengar suara atau melihat sesuatu tanpa ada rangsangan.
Ciri-ciri Halusinogen adalah hilangnya
kesadaran akan ruang dan waktu, adanya perasaan curiga serta adanya halusinasi
mulai dari yang ringan sampai yang berat.
Zat yang termasuk kelompok ini adalah ganja,
LSD, Kecubung, Mescaline yang berasal dari kaktus dan psilocybin yang berasal
dari jamur.
Kecubung
Penggunaan psikotopika tanpa pengawasan dokter dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang berbahaya dan kematian.
Dampak negative dari penyalahgunaan psikotropika bagi kesehatan sangat banyak antara lain :
1.
Semua
zatnya menyebabkan ketergantungan dan bias menjadi over dosis dan dapat
menyebabkan kematian apabila dihentikan pemakaiannya.
2.
Dpat
merusak sistem kerja otak
3.
Ketergantungan
secara mental dan akhirnya menyebabkan berbagai gangguan pada jantung, suhu
badan, dan juga kematian
4.
Mual,
hilangnya nafsu makan, dan berkurangnya berat badan.
5.
Gangguan
sosial bisa terjadi pecandu psikotropika tidak segan-segan mencuri bahkan
tindakan kekerasan untuk mendapat uang untuk membeli psikoropika yang harganya
sangat mahal.
6.
menimbulkan kelainan perilaku, disertai dengan
timbulnya halusinasi (mengkhayal),
7. gangguan cara berpikir, perubahan alam perasaan
dan dapat menyebabkan ketergantungan serta mempunyai efek stimulasi
(merangsang) bagi para pemakainya
UPAYA PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN
PSIKOTROPIKA
Demikian
berbahayanya penyalahgunaan psikotropika sehingga perlu pencegahan dalam upaya
menghindari terjadinya upaya penyalahgunaan antara lain :
1.
Meningkatkan Keimanan atau keyakinan kepada Tuhan Yang
Maha Esa melalui pembinaan keagamaan sesuai agama masing-masing
2.
Komunikasi harmonis dengan orang tua, guru serta
lingkungan yang sehat
3.
Tidak merokok
4.
Selalu berperilaku positif dengan melakukan aktivitas
fisik dalam penyaluran energi remaja yang tinggi seperti berolah raga dan hobi
positif lainnya
5.
Saling menghargai dan hormat menghormati sesame
6.
Mengetahui secara pasti gaya hidup sehat
7.
Melakukan pengembangan diri dengan melakukan berbagai
program dan hobi
8.
Menyelesaikan masalah secara konstruktif.
Kampanye anti Narkoba
Penguatan Keyakinan terhadap TYME melalui Kegiatan Keagamaan
PEMANFAATAN PSIKOTROPIKA
DALAM BIDANG KEDOKTERAN
Dalam bidang kedokteran psikotropika digunakan dalam pengobatan dibawah
kontrol dokter antara lain :
1.
Morfin
digunakan untuk mencegah rasa sakit, menurunkan tekanan dara dan menimbulkan
efek tidur.
2.
Kodein
digunakan untuk menekan batuk (antitusif) dan penghilang rasa sakit
3.
Metadon
digunakan dalam pengobatan pencandu morfin, heroin dan opiat lainnya
DAFTAR PUSTAKA
Kamilati, Nurul, Kimia SMP Kelas VIII, Yudistira, 2010
Sally dkk, IPA Terpadu 2A, Yudistira, 2013