M2 KB 1 ZAT ADITIF DALAM BAHAN MAKANAN

M2 KB 1 KEGIATAN BELAJAR 1
       

  Zat Aditif Dalam Makanan


Indikator : 
  1. Mengidentifikasi fungsi bahan kimia yang terdapat dalam makanan Mengidentifikasi efek samping bahan kimia yang terdapat dalam suatu produk
  2. Menjelaskan bahan-bahan kimia alami dan bahan-bahan kimia buatan yang dapat digunakan sebagai bahan pewarna, pemanis, pengawet dan penyedap yang terdapat dalam bahan makanan kemasan
  3. Menunjukkan contoh makanan yang menggunakan bahan kimia alami dan buatan
       Tujuan Pembelajaran

  1. Siswa dapat Menyebutkan macam-macam zat aditif
  2. Siswa dapat mengidentifikasi fungsi zat aditif yang ada pada makanan
  3. Siswa dapat mengidentifikasi efek samping bahan kimia dalam suatu produk
  4. Siswa dapat menjelaskan penggunaan zat aditif dalam makanan yang menunjang kesehatan
  5. Siswa dapat menjelaskan bahan-bahan kimia alami yang terdapat dalam makanan
  6.  Siswa dapat menjelaskan bahan-bahan kimia buatan yang terdapat dalam makanan
  7. Siswa dapat menyebutkan contoh-contoh zat aditif alami pada makanan
  8. Siswa dapat menyebutkan contoh-contoh zat aditif buatan pada makanan



URAIAN MATERI


Untuk kelangsungan hidupnya manusia memerlukan makanan. Makanan yang dikonsumsi manusia mengandung berbagai zat dan gizi agar tubuh dapat tumbuh dan berkembang. Dengan berkembangnya penelitian dan ilmu pengetahuan manusia mampu untuk memproduksi makanan yang semakin bergizi, menarik dan lezat. Berbagai zat dapat ditambahkan ke dalam makanan yang kita makan sehari-hari, baik zat –zat alami maupun buatan.

Zat-zat yang ditambahkan kedalam makanan itu disebut dengan zat aditif. Zat aditif adalah zat tambahan yang sengaja dimasukkan ke dalam makanan dengan tujuan tertentu.


Makanan yang kita konsumsi  disajikan secara higienis, menarik, tahan lama, dan aroma yang menggoda. Makanan-makanan tersebut biasanya diberikan bahan tambahan untuk tujuan tertentu, misalnya memberikan rasa sedap, mengawetkan, warna, pemanis, dan memberikan aroma. Zat yang ditambahkan itulah disebut zat aditif pada makanan. Disamping pada makanan zat aditif juga ditambahkan pada minuman sebagai pewarna agar lebih menarik dan pemanis.

Zat aditif adalah bahan kimia yang dicampurkan ke dalam makanan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas makanan, menambahkan kelezatan, dan mengawetkan makanan. Penggunaan zat aditif sebenarnya sudah dimulai sejak ribuan tahun yang lalu. Nenek moyang kita telah menggunakan garam untuk mengawetkan daging dan ikan, serta rempah-rempah untuk melezatkan makanan.

PETA KONSEP


A. Bahan Pewarna Makanan

1. Bahan Pewarna Alami

Pernahkah kamu makan nasi kuning? Dari mana asalnya warna kuning pada nasi kuning? Warna kuning itu berasal dari bumbu masakan yang disebut kunyit.

Bahan pewarna alami lain yang juga sering digunakan, antara lain seperti berikut :
a) daun pandan dan daun suji untuk menghasilkan warna hijau;
b) gula merah dan karamel untuk menghasilkan warna cokelat;
c) cabai, tomat, dan paprika untuk menghasilkan warna merah.



Pewarna alami lebih aman dikonsumsi tetapi macamnya terbatas, dan sulit untuk memperolehnya dalam jumlah besar sehingga industri makanan lebih senang menggunakan pewarna sintetis.

2. Bahan Pewarna Buatan

Pernahkah kamu melihat makanan dengan tampilan warna yang sangat menarik? Agar makanan terlihat menarik, para produsen makanan biasanya menambahkan bahan pewarna. Nah, bahan pewarna buatan apa saja yang biasa digunakan dalam makanan?

Bahan pewarna yang masih diperbolehkan untuk dipakai yaitu :



Tartrazine

                                 amarant (pewarna merah)                tartrazine (pewarna kuning)





                             erythrosine (pewarna merah)            fast green FCF (pewarna hijau)



               sunset yellow (pewarna kuning)                             brilliant blue (pewarna biru).


Meskipun bahan pewarna tersebut diizinkan, kamu harus selalu berhati-hati dalam memilih makanan yang menggunakan bahan pewarna buatan karena penggunaan yang berlebihan tidak baik bagi kesehatanmu.

B. Bahan Pemanis Makanan

1. Bahan Pemanis Alami

Jika kamu ingin membuat air teh yang manis, bahan apa yang ditambahkan ke dalam air teh? Kamu pasti akan menambahkan gula pasir. Gula pasir merupakan salah satu contoh bahan pemanis alami yang sering digunakan dalam rumah tangga. selain itu ada juga gula merah yang terbuat dari pohon kelapa atau aren.


Gula Pasir                                    Gula Aren




2. Bahan Pemanis Buatan

Pemanis buatan adalah bahan tambahan makanan buatan yang ditambahkan pada makanan atau minuman untuk menciptakan rasa manis. Bahan pemanis buatan ini sama sekali tidak mempunyai nilai gizi. Contoh pemanis buatan antara lain sakarin, siklamat dan aspartam. Sakarin atau "biang gula" memiliki tingkat kemanisan 350 – 500 kali gula alami.


                                      sakarin                                                             siklamat




aspartam



C. Bahan Pengawet Makanan

1. Bahan Pengawet Alami

Bahan pengawet alami yang sering digunakan adalah garam, cuka, dan gula. Bahan pengawet alami ini digunakan untuk mengawetkan makanan agar selalu berada dalam kondisi baik. Metode pengawetan menggunakan garam dapur (NaCl) telah dilakukan masyarakat luas selama bertahun-tahun. Larutan garam yang masuk ke dalam jaringan diyakini mampu menghambat pertumbuhan aktivitas bakteri penyebab busuk, sehingga makanan tersebut jadi lebih awet. Pengawetan dengan garam ini memungkinkan daya simpan yang lebih lama dibanding dengan produk segarnya yang hanya bisa bertahan beberapa hari atau jam saja.

2. Bahan Pengawet Buatan

Menurutmu adakah makanan dalam kemasan tanpa menggunakan bahan pengawet? Pada zaman modern ini rasanya hal itu tidak mungkin karena zaman sekarang ini menuntut penyajian yang serba cepat dan tahan lama.

Beberapa bahan pengawet diperbolehkan untuk dipakai, namun kurang aman jika digunakan secara berlebihan. Bahan-bahan pengawet tersebut, antara lain sebagai berikut :

  • Kalsium Benzoat, Bahan pengawet ini dapat menghambat pertumbuhan bakteri penghasil toksin (racun), bakteri spora, dan bakteri bukan pembusuk.
  • Sulfur Dioksida (SO2), Bahan pengawet ini juga banyak ditambahkan pada sari buah, buah kering, kacang kering, sirop, dan acar.
  • Kalium Nitrit, Kalium nitrit berwarna putih atau kuning dan kelarutannya tinggi dalam air. Bahan ini dapat menghambat pertumbuhan bakteri pada daging dan ikan dalam waktu yang singkat.
  • Kalsium Propionat/Natrium Propionat dan Natrium Metasulfat, Ketiganya termasuk dalam golongan asam propionat, sering digunakan untuk mencegah tumbuhnya jamur atau kapang. Bahan pengawet ini biasanya digunakan untuk produk roti dan tepung.
  • Asam Sorbat, Beberapa produk beraroma jeruk, berbahan keju, salad, buah, dan produk minuman kerap ditambahkan asam sorbat.

Zat pengawet yang tidak boleh digunakan karena memang tidak layak dikonsumsi atau berbahaya. misalnya boraks, formalin, dan rhodamin-B. Formalin tidak boleh digunakan karena dapat menyebabkan kanker paru-paru dan gangguan pada alat pencernaan dan jantung. biasanya formalin digunakan untuk mengawetkan mayat. Adapun penggunaan boraks sebagai pengawet makanan dapat menyebabkan gangguan pada otak, hati, dan kulit. selain itu ketiga zat ini termasuk zat yang bersifat karsinogen (penyebab timbulnya kanker)

D. Bahan Penyedap Makanan

1. Bahan Penyedap Alami

Bahan penyedap alami yang sering digunakan untuk menimbulkan rasa gurih pada makanan, antara lain santan kelapa, susu sapi, dan kacang-kacangan. Selain itu, bahan penyedap lainnya yang biasa digunakan sebagai bumbu masakan, antara lain lengkuas, ketumbar, cabai, kayu manis, dan pala. Tujuan ditambahkannya penyedap adalah meningkatkan cita rasa makanan, mengembalikan cita rasa makanan yang mungkin hilang saat pemprosesan dan memberi cita rasa tertentu pada makanan.

2. Bahan Penyedap Buatan

Zat penyedap buatan dibedakan menjadi dua macam, yaitu zat penyedap aroma dan zat penyedap rasa. Zat penyedap aroma buatan terdiri dari senyawa golongan ester, antara lain oktil asetat (aroma buah jeruk), iso amil asetat (aroma buah pisang), dan iso amil valerat (aroma buah apel). Zat penyedap rasa yang banyak digunakan adalah monosodium glutamate (MSG) atau lebih populer dengan nama vetsin dengan berbagai merek yang beredar di pasar.


Untuk memperdalam konsep mengenai zat aditif dalam makanan sebaiknya kerjakan  Latihan berikut Klik link berikut ini !  M2 KB 1 LATIHAN 2.1


RANGKUMAN

1.    Zat aditif adalah zat tambahan yang sengaja dimasukkan ke dalam makanan dengan tujuan tertentu.
2.    Zat Aditif ada yang alami dan ada yang buatan (sintetis)
3.    Kegunaan  zat aditif makanan antara lain :
a.         Membuat makanan menjadi tahan lama
b.         Membuat makanan menjadi lebih enak
c.         Mempertahankan Nilai gizi
d.         Menghemat biaya produksi


Untuk Mengukur penguasaan materi yang telah dipelajari silahkan kerjakan 
Tes Formatif 3 Klik Link Berikut : TEST FORMATIF 3



Efek Zat Aditif bagi Tubuh



Efek Zat Aditif bagi Tubuh => Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar bahkan berdampingan dengan yang namanya bahan atau zat aditif yang disisipkan di setiap makanan yang kita konsumsi. Zat aditif tersebut adalah sebagai berikut

1. Zat Pewarna


Dapat menyebabkan kerusakan sel, sel saraf dan menyebabkan tenggorokan kering, zat pewarna biasa digunakan dalam minuman penghilang rasa haus seketika, oleh karena itu minuman yang menggunakan zat pewarna dapat mengkibatkan menurunnya daya tahan tubuh, sakit kepala, dan kerusakan ginjal

2. Penyedap Rasa dan Aroma serta Penguat Rasa


Dapat menyebabkan regenerasi kanker dan merusak sel, penyedap juga dapat menyebabkan translasinya sel menjadi abnormal sehingga menjadi tumor ganas.

3. Penguat Rasa (flavour echancer)


Dapat menyebabkan diabetes dan kerusakan lambung. Selain itu pemanis buatan juga dapat menyebabkan kerusakan hati dan organ pankreas. 

4. Pengawet


Dapat menyebabkan pengapuran pada tulang dan, kerusakan lambung dan usus.

5. Anti oksidan


Dapat menyebabkan pertumbuhan sel menjadi kanker atau amandel, zat ini juga dapat menyebabkan penyakit tipes.

6. Pengemulsi, Pemantap, dan Pengental


Zat ini dapat menyebabkan kerusakan ginjal dan usus halus.

7. Pemutih dan Pematang Tepung


Dapat menyebabkan iritasi lambung dan menyebabkan semakin menumpuknya lemak dalam tubuh.

8. Pengatur Keasaman

Menyebabkan terganggunya tiga tahap pembentukan urine dalam ginjal sehingga asam ini dapat menyebabkan terangkatnya batu ginjal dan kencing manis.

9. Anti Kempal

Zat ini dapat menyebabkan penumpukan kristal di persendian sehingga menimbulkan penyakit rematik danm asam urat.

10. Pengeras 

Dapat menyebabkan maag kronis dan kerusakan hati.




ZAT ADIKTIF  DAN PSIKOTROPIKA


Indikator Pencapaian Kompetensi :
1.     Menjelaskan pengertian zat adiktif dan psikotropika
2.     Menjelaskan dampak negatif zat adiktif (rokok dan minuman keras) dan psikotropika bagi kesehatan, ekonomi, dan sosial. 
3.     Mengidentifikasi ciri orang yang menggunakan zat tropika
4.     Mengidentifikasi dampak dari pemanfaatan zat adiktrif dan psikotropika.
5.     Memberikan pendapat pencagahan diri dari zat adiktif dan psikotropika.
6.     Menjelaskan cara menghindarkan diri dari zat adiktif (rokok dan minuman keras) dan psikotropika.
7.     Mendata zat adiktif dan  psikotropika yang digunakan di bidang kesehatan
Tujuan Pembelajaran :

     
1.      Siswa dapat menjelaskan pengertian zat adiktif
2.      Siswa dapat menjelaskan pengertian psikotropika
3.      Siswa dapat memberikan beberapa contoh zat psikotropika
4.      Siswa dapat memberikan beberapa contoh zat adiktif
5.      Siswa dapat menjelaskan pengertian psikotropika
6.      Siswa dapat menjelaskan pengertian zat adiktif
7.      Siswa dapat memberikan beberapa contoh zat psikotropika
8.      Siswa dapat memberikan beberapa contoh zat adiktif
9.      Siswa dapat Menjelaskan cara menghindarkan diri dari zat adiktif (rokok dan minuman keras) dan psikotropika




URAIAN MATERI

ZAT ADIKTIF


Ketika kamu berada di tempat umum pernahkah kamu melihat orang sedang merokok ? Merokok adalah kebiasaan buruk dan dapat mengganggu kesehatan.


Sekali orang mengisap rokok akan sulit baginya untuk berhenti dari kebiasaan itu. Tahukah kamu apa penyebabnya ?


Dalam rokok terdapat zat yang dapat menimbulkan ketagihan dan ketergantungan bagi pemakainya. Zat yang demikian dinamakan Zat adiktif.


Zat adiktif adalah zat yang dapat membuat ketergantungan bagi pemakainya. Zat ini juga banyak terdapat pada alkohol dan psikotropika.


Untuk mengetahui lebih jauh dan memahaminya serta agar dapat menghindari diri darinya kini saatnya kita akan pelajari tentang hal ini lebih jauh.



Rokok yang telah habis diisap pemakainya


ROKOK


Rokok terbuat dari daun tembakau (Nicaotania tobacum). Banyak terdapat senyawa yang berugikan di bagi kesehatan manusia. Zat kimia dalam rokok yang memiliki pengaruh buruk terhadap kesehatan antara lain : Nicotin, Tar, Karbon Monoksida, Bahan kimia karsinogen dan lainnya.




Nicotin penyebab kecanduan, merusak jaringan otak, darah menjadi mudah membeku dan penyempitan pembuluh nadi.


Tar dapat membunuh sel dalam saluran udara paru-paru, meningkatkan produksi lendir dan dahak didalam paru serta menyebabkan kanker paru.



Karbon monoksida dapat menyebab tubuh kekurangan oksigen karena zat ini bersifat mengikat hemoglobin. Sedangkan bahan kimia karsinogen memicu pertumbuhan sel sel kanker






MIRAS (MINUMAN KERAS)





Zat adiktif lainnya adalah minuman keras. Minuman keras mengandung alkohol yang merupakan senyawa organik yang dihasilkan dari fermentasi bahan-bahan yang mengandung kadar gula tinggi. Jenis alkohol terdapat dalam minuman keras adalah etanol. Contoh minuman keras adalah angguh brandy, sake, ciu dan wiski dan masih banyak lagi.

Seperti zat adiktif lainnya dia dapat menyebabkan peminumnya menjadi kecanduan atau ketagihan.
Pengaruh langsung dari minuman keras (beralkohol) adalah penurunan fungsi otak dan sistem saraf, kehilangan sistem koordinasi tubuh, serta gangguan penglihatan dan pembicaraan.
Dalam kehidupan sehari-hari orang yang sedang dalam pengaruh alkohol dikatakan mabuk. Orang yang sedang mengendari kendaraan dalam keadaan mabuk dapat menyebabkan kecelakaan sehingga memiliki pengaruh sosial dalam kekehidupan karena dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.
Contoh Minuman Keras dan Harus dihindari

Pengaruh Minuman Keras dapat menyebabkan kecelakaan


Kita dapat mengenali orang yang sedang terpengaruh oleh alkohol dari ciri-ciri fisiknya. Berikut ciri-ciri fisik orang yang sudah tergantung oleh alkohol yaitu :
1.      Napas bau alkohol
2.      Muka merah
3.      Bicara pelo (cadel)
4.      Jalan sempoyongan (kehilangan koordinasi)
5.      Bola mata bergerak terus (nystagmus)



Pemakaian alkohol dalam jangka panjang dapat menyebabkan berbagai penyakit antara lain :


Sirosis Hati, Kardiomiopati dan Hipertensi yaitu kecanduan minum alkohol sehingga merusak otot jantung terutama kendurnya otot bilik kanan dan kiri jantung.







Penyakit lainnya adalah Delirium Tremens yang ditandai dengan meningkatnya perasaan bingung, tidak dapat tidur, tekanan mental dan halusinasi yang parah.(sally, et. al IPA Terpadu 2A, 2013: 148)





Kehidupan sosial dan keluarga juga dapat terganggu karena menjadi pecandu alkohol, hubungan dengan masyarakat seperti tersisih dari pergaulan, serta memicu tindak kriminal seperti pencurian karena kebutuhan untuk membeli alkohol yang dibutuhkan.(Kamilati, 2010 : 70)





ZAT PSIKOTROPIKA





Sejak dahulu kala sudah dikenal adanya zat psikotropika seperti penggunaan daun ganja sebagai obat berbagai penyakit seperti malaria, rematik dan sakit perut. Zat ini dapat mempunyai efek terhadap kerja otak sehingga menurunkan aktivitas otak atau merangsang susunan sarat otak. Efek tersebutlah di manfaatkan sebagai obat sehingga dapat menghilangkan rasa sakit tersebut.

Karena langsung berinteraksi dengan syarat otak maka penyalahgunaan terhadap zat psikotropika ini amat berbahaya dan mesti dihindari.

Pada awalnya zat ini berasala dari alam yaitu tumbuh-tumbuhan seperti ganja dan opium.
Daun Ganja
Opium

Dalam perkembangan saat ini sudah mampu diciptakan zat psikotropika buatan yang diperoleh dari sintesis bahan-bahan kimia di laboratorium sejenis ekstasi dan sabu-sabu.
Hati-hati dengan dengan zat yang sangat berbahaya ini. Kini bentuknya sudah menyerupai tablet obat sungguhan sehingga dapat terkecoh. Zat psikotropika ini menyebabkan ketergantungan (Adiksi)  dan sangat berbahaya bagi orang yang menyalahgunakannya sehingga harus dihindari.
Ekstasi ( Bentuknya mirif obat dari dokter)

Jenis-jenis Zat Psikotropika
Berdasarkan efek yang ditimbulkannya zat psikotropika dikelompokan menjadi tiga yaitu :
1.      Depresan
2.      Stimulan
3.      Halusinogen

A. DEPRESAN

Depresan merupakan jenis psikotropika yang berfungsi mengurangi aktivitas fungsional tubuh. Depresan membuat pemakainya merasa tenang, pendiam, bahkan membuatnya tertidur dan tidak sadarkan diri.  Semua gerak reflek menurun, mata sayu, daya penilaian menurun serta gangguan terhadap system jantung dan pembuluh darah. bila kelebihan dosis menyebabkan kematian. Psikotropika yang termasuk jenis ini adalah : Opioid seperti : heroin, morfin dan turunannya, sedative seperti barbiturate dan diazepam serta nitrazepam dan turunannya. Contoh yang popular saat ini adalah Putaw.

Heroin

Barbiturat

B. Stimulan


Stimulan adalah berbagai jenis zat yang dapat merangsang sarat pusat, meningkatkan kegairahan (segar dan bersemangat) dan kesadaran. Pada awalnya pemakai merasa segar, penuh percaya diri, kemudian berlanjut menjadi susah tidur, hiperaktif, agresif, denyut jantung jadi cepat dan mudah tersinggung. Zat yang termasuk golongan ini adalah kokain, amfetamin, dan kafein. Contoh sekarang sering dipakai adalah sabu-sabu dan ekstasi.

Esktasi

Stimulan dikelompokan menjadi dua yaitu stimulant lemah dan stimulant kuat.

C. Halusinogen

Halusinogen merupakan obat  alamiah atau sintesis  yang menyebabkan adanya penyimpangan persepsi  termasuk halusinasi, seperti mendengar suara atau melihat sesuatu tanpa ada rangsangan.
Ciri-ciri Halusinogen adalah hilangnya kesadaran akan ruang dan waktu, adanya perasaan curiga serta adanya halusinasi mulai dari yang ringan sampai yang berat.
Zat yang termasuk kelompok ini adalah ganja, LSD, Kecubung, Mescaline yang berasal dari kaktus dan psilocybin yang berasal dari jamur.

Kecubung

Penggunaan psikotopika tanpa pengawasan dokter dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang berbahaya dan kematian.
Dampak negative dari penyalahgunaan psikotropika bagi kesehatan sangat banyak antara lain :

1.      Semua zatnya menyebabkan ketergantungan dan bias menjadi over dosis dan dapat menyebabkan kematian apabila dihentikan pemakaiannya.
2.      Dpat merusak sistem kerja otak
3.      Ketergantungan secara mental dan akhirnya menyebabkan berbagai gangguan pada jantung, suhu badan, dan juga kematian
4.      Mual, hilangnya nafsu makan, dan berkurangnya berat badan.
5.      Gangguan sosial bisa terjadi pecandu psikotropika tidak segan-segan mencuri bahkan tindakan kekerasan untuk mendapat uang untuk membeli psikoropika yang harganya sangat mahal.
6.      menimbulkan kelainan perilaku, disertai dengan timbulnya halusinasi (mengkhayal),
7.     gangguan cara berpikir, perubahan alam perasaan dan dapat menyebabkan ketergantungan serta mempunyai efek stimulasi (merangsang) bagi para pemakainya

UPAYA PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN PSIKOTROPIKA
Demikian berbahayanya penyalahgunaan psikotropika sehingga perlu pencegahan dalam upaya menghindari terjadinya upaya penyalahgunaan antara lain :

1.      Meningkatkan Keimanan atau keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui pembinaan keagamaan sesuai agama masing-masing
2.      Komunikasi harmonis dengan orang tua, guru serta lingkungan yang sehat
3.      Tidak merokok
4.      Selalu berperilaku positif dengan melakukan aktivitas fisik dalam penyaluran energi remaja yang tinggi seperti berolah raga dan hobi positif lainnya
5.      Saling menghargai dan hormat menghormati sesame
6.      Mengetahui secara pasti gaya hidup sehat
7.      Melakukan pengembangan diri dengan melakukan berbagai program dan hobi
8.      Menyelesaikan masalah secara konstruktif.
Kampanye anti Narkoba

Penguatan Keyakinan terhadap TYME melalui Kegiatan Keagamaan

PEMANFAATAN PSIKOTROPIKA DALAM BIDANG KEDOKTERAN

Dalam bidang kedokteran psikotropika digunakan dalam pengobatan dibawah kontrol dokter antara lain :

1.      Morfin digunakan untuk mencegah rasa sakit, menurunkan tekanan dara dan menimbulkan efek tidur.
2.      Kodein digunakan untuk menekan batuk (antitusif) dan penghilang rasa sakit
3.      Metadon digunakan dalam pengobatan pencandu morfin, heroin dan opiat lainnya




DAFTAR PUSTAKA



Kamilati, Nurul, Kimia SMP Kelas VIII, Yudistira, 2010



Sally dkk, IPA Terpadu 2A, Yudistira, 2013